Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Fahad Fathullah Soelaeman : Kisah Pemuda Sultan yang Tak Malu Membantu Tamu Allah

Fahad Fathullah Soelaeman : Kisah Pemuda Sultan yang Tak Malu Membantu Tamu Allah
Sumber: Tiktok/Matpeci

Beberapa hari belakangan tengah viral seorang pemuda dalam sebuah video tiktoker bernama mat peci. Pemuda tersebut berdiri didepan pelataran masjid menyambut para jamaah, memberitahu Tempat wudhu dan dengan sigap merapikan sandal jama'ah. Video tersebut menuai simpati dari netizen dan mendapat view sebesar 9 Juta lebih.

Fahad Fathullah Soelaeman : Kisah Pemuda Sultan yang Tak Malu Membantu Tamu Allah

Mungkin apa yang dilakukan pemuda tersebut adalah hal yang biasa namun yang istimewa adalah latar belakang dari pemuda tersebut. Setelah ditelusuri akhirnya diketahui lah nama aslinya adalah Fahad Fathullah Soelaeman. Keluarganya adalah pemilik masjid kubah biru dan resort sariemas. 

Pemuda yang akrab dipanggil raja ini merupakan cucu ulama terkenal bernama Ibrahim Soelaeman, yang memiliki peran penting dalam pembangunan pondok Gontor.

Apa yang dilakukan oleh raja adalah hal yang patut diapresiasi. Nampak kerendahan hati terpancar dari dirinya. Ketika di interview ia sebenarnya tidak mau diketahui latarbelakang keluarganya. Ketika di tanya mat peci, pemuda ini menjawab "Mohon jangan keras-keras pak, saya sengaja menutup-nutupi karena tidak enak sama temen-temen lain karena saya orang berpunya".

Raja menceritakan juga tentang kisahnya Merapikan sandal di masjid, ia menuturkan bahwa sejak dari umur 10 tahun sudah melakukan hal ini. Keluarganya mendidik untuk hidup mandiri dan tak malu membantu orang lain. 

Ini adalah sebuah cambuk bagi kita, Dimana disaat banyak orang ingin terlihat kaya pamer kekayaan, pamer barang branded, pencitraan di media sosial. Ternyata ada lho orang yang benar-benar kaya tapi tidak mau menunjukkan itu semua dan malah melakukan sesuatu kebaikan yang rasa-rasanya tidak semua orang kaya mau melakukan hal itu.

Apa yang dilakukan raja sederhana, menyambut jamaah masjid kubah biru dan merapikan sandal tapi nilai kebaikan atas apa yang dilakukannya bisa menginspirasi. 

Lakukan Kebaikan Meskipun Hal Kecil

Dalam sebuah hadist Rosulullah pernah menjelaskan:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati kalian.” (HR. Muslim no. 2564 b)

Kisah raja menjadi contoh yang baik agar kita memegang prinsip amar makruf nahi mungkar. Ini berlaku untuk siapa saja tak kenapa batas wilayah, budaya hingga tingkatan ekonomi. Selama nafas masih berhembus, maka selama itulah kita punya kewajiban untuk berbuat baik.

Allah SWT itu tidak menilai banyaknya pahala hamba dari harta dan parasnya tapi dari hatinya. Tersenyum kepada orang lain, jujur ketika diberi amanah, sopan terhadap orang tua ini juga merupakan hal baik yang pahalanya bisa lebih besar dibandingkan orang yang menyumbangkan uang ratusan juta, tapi dalam hatinya ada keinginan untuk pamer.

Renungan Pemuda Muslim

Dalam Surat Al Kahfi ayat 13 dijelaskan:


نَحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ نَبَاَهُمۡ بِالۡحَـقِّ‌ؕ اِنَّهُمۡ فِتۡيَةٌ اٰمَنُوۡا بِرَبِّهِمۡ وَزِدۡنٰهُمۡ هُدًى‌ۖ

Nahnu naqussu 'alaika naba ahum bilhaqq; innahum fityatun aamanuu bi Rabbihim wa zidnaahum hudaa

Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.

Pemuda merupakan tombak masa depan untuk keluarga, negara dan agamanya. Kisah inspiratif dari raja, pemuda kaya yang tak malu merapikan sendal jamaah sholat adalah sesuatu yang patut dicontoh. Usianya masih 17 tahun, dimana pemuda-pemuda seumurannya masih banyak melakukan kegiatan negatif tapi ia menjadi perspektif lain. Dan pantas dijadikan teladan.

Kekayaan tidak dibawa mati

Pemuda bernama asli Fahad Fathullah Soelaeman ini sudah beberapa kali di undang Berbagai media atas video viralnya di tiktok. Ketika ia ditanya soal uang, kenapa ia mau merapikan sandal orang lain padahal ia tidak dibayar sepeserpun. Jawabannya adalah " apa yang saya punya sekarang, semuanya adalah titipan dan akan kembali ke hadiratnya'. " Kekayaan tidak membuat saya malu dan sombong, saya ingin hidup yang berguna untuk orang lain, ikhlas lillahi taalla"

Dari kisah tersebut, kita bisa belajar untuk rendah hati, seperti padi yang semakin tua semakin menunduk. Jika kita diamanahkan kekayaan sejatinya itu titipan. Dan janganlah dengan kekayaan itu kita silau, merasa tinggi dan tidak peduli dengan orang lain.

Penulis : Habib Kurniawan
Editor : Arya WB
Posted by : Arya WB

Anda mungkin menyukai ini :

Belum ada komentar untuk "Fahad Fathullah Soelaeman : Kisah Pemuda Sultan yang Tak Malu Membantu Tamu Allah"