Cara Berjemur Yang Baik Untuk Merasakan Manfaat Berjemur Sinar Matahari
Moddic.com - Di tengah perjuangan menghadapi pandemi Corona, menjaga kesehatan
jadi faktor kunci. Berbagai cara tentu sudah diupayakan baik dalam mencegah
maupun mengobati infeksi virus Covid-19.
Salah satu tindakan alamiah yang dapat dilakukan adalah dengan Berjemur.
Manfaat berjemur sangat banyak untuk menjaga kesehatan kita. Hal ini tentu
terkait dengan pemenuhan vitamin D untuk tubuh kita. Selain itu, dipercaya
dapat meningkatkan kekebalan tubuh dalam mencegah dan mengobati infeksi
Covid-19.
Baca juga :
Pada kesempatan ini, Moddic akan membahas beberapa hal penting tentang :
- Waktu berjemur yang baik
- Cara berjemur yang baik
- Penggunaan Sunblock atau Tabir Surya saat berjemur
Sinar matahari merupakan sumber Vitamin D ?
Apa akibatnya jika tubuh kurang mendapatkan sinar matahari? Dulu, kita semua
pernah belajar bahwa ketika kita berjemur atau terkena sinar matahari, maka
tubuh kita akan mendapatkan vitamin D. Namun masih banyak yang salah paham.
Mungkin mereka menganggap bahwa matahari adalah sumber vitamin D. Sebenarnya,
bukan seperti itu. Dengan bantuan sinar matahari, tubuh kita bisa memproduksi
vitamin D dengan sendirinya.
Proses pembentukan vitamin D dalam tubuh kita dimulai dari rusaknya cincin
B pro-vitamin D3 "7-dehydrocholesterol" atau disingkat (7-DHC) oleh sinar
UVB dengan spektrum 280-315 nm. Nah, inilah yang membentuk pre-D3.
Kemudian mengalami proses isomerisasi menjadi vitamin D3. Prosesnya
berlangsung seperti itu di dalam kulit kita. Jadi, pada sinar matahari
terdapat pro vitamin D yang akan diubah menjadi vitamin D di dalam kulit
dengan bantuan sinar matahari yang menyentuh kulit kita.
Kapan waktu berjemur yang baik ?
Waktu berjemur yang baik adalah saat sinar matahari mulai hangat. Anda
harus terkena sinar matahari jam 10 pagi hingga jam 3 sore. Pilihlah waktu
yang tepat untuk kondisi anda.
Berapa lama waktu berjemur yang baik ? Anda bisa berjemur dari 5 menit
sampai 30 menit. Setiap orang memiliki pigmentasi kulit yang berbeda-beda.
Ada yang pigmentasinya sedikit, ada yang pigmentasinya lebih banyak.
Pigmentasi ini seperti halnya payung alami pada kulit untuk mencegah sinar
matahari menembus kulit. Jika sinar matahari sampai menembus 7-DHC,
otomatis sinar matahari tidak bisa diubah menjadi vitamin D3. Pada orang
tua, kadar 7-DHC-nya sudah mulai menurun. Orang tua membutuhkan sinar
matahari lebih lama daripada orang dewasa karena kadar 7-DHC-nya sudah
berkurang hingga 70%.
Pigmentasi berhubungan dengan melanin yang terkandung di dalam kulit.
Semakin banyak melanin maka perlindungan terhadap sinar UV semakin kuat.
Pigmentasi setiap orang berbeda-beda. Pada orang yang kulitnya berwarna
gelap, pigmentasi kulitnya semakin banyak. Sehingga membutuhkan waktu
lebih lama untuk berjemur agar sinar matahari dapat menembus 7-DHC. Ini
karena perlindungannya lebih kuat pada orang yang pigmentasinya lebih
tinggi.
Cara berjemur yang baik
Apakah Anda rutin berjemur setiap minggu? Bagi anda yang sibuk dalam
bekerja, coba luangkan waktu minimal seminggu 2 (dua) kali. Anda juga
dapat melakukannya sambil berolahraga. Baiknya 3 sampai 5 kali Anda
berolahraga di bawah sinar matahari.
Sebaiknya mulai jam 10 pagi sampai jam 3 sore, luangkan waktu anda untuk
berjemur. Pada siang harinya, Anda dapat berjemur pada jam 14.00 - 15.00. Waktu terbaik untuk berjemur dan berolahraga di bawah sinar
matahari adalah saat waktu utama Shalat Dhuha. Waktu utama shalat dhuha
tersebut terdapat pada waktu akhir atau seperempat siang, pukul 10.00 -
11.00. Saat itu, sinar UVB memiliki panjang gelombang yang optimal (280-315 nm). Oh ya, hindari berjemur saat panas terik.
Berjemurlah pada saat matahari sedang bersinar terang. Pasalnya, sinar UVB tidak dapat menembus awan. Ini bisa mengurangi/menghambat intensitas pro-vitamin D yang mengenai kulit Anda.
Ketika berjemur, usahakan jangan menggunakan benda-benda yang dapat
menghalangi masuknya sinar UVB ke kulit. Sinar matahari memancarkan sinar
UVA dan UVB dimana UVA dapat tembus ke kulit namun UVB tidak. Seperti
menggunakan topi, payung, baju lengan panjang, atau celana panjang.
Sebaiknya gunakan baju lengan pendek atau celana pendek supaya kulit
terkena sinar matahari. Ya, Anda dapat menggunakan kacamata sunglass untuk
menghindari silau atau paparan sinar matahari langsung ke mata dna wajah
Anda.
Berbahayakah berjemur terlalu lama?
Bagaimana kalau berjemur terlalu lama, apakah berbahaya? Coba
perhatikan anak-anak kecil yang ada di sekitar Anda. Beberapa dari
mereka senang bermain di saat hari yang panas karena tak kenal waktu.
Mereka mandi di sungai, main bola / main layangan di lapangan terbuka.
Apakah mereka mengalami keracunan / kelebihan vitamin D3?
Vitami D3 ini prosesnya secara alami dibentuk oleh tubuh kita sendiri.
Sehingga tidak akan mengalami overdosis atau keracunan. Ketika
terpapar sinar matahari atau UVB yang lama, otomatis tubuh akan
meng-inaktivasi/menonaktifkan proses pembuatan vitamin D3. Tubuh kita
otomatis mengentikan produksinya jika sudah mencukupi.
Penggunaan Sunblock Saat Berjemur
Bagaimana dengan penggunaan tabir surya atau sunblock saat berjemur?
Anda mungkin menggunakan tabir surya karena takut gosong. Sinar matahari
tidak dapat menembus 7-DHC karena terhalang oleh sunblock yang anda
gunakan. Ini bisa mengurangi hingga 95% produksi vitamin D3 jika anda
menggunakan sunblock dengan SPF 30 ke atas.
Jika Anda tetap ingin menggunakan Sunblock, itu sah-sah saja. Namun
bagian tangan dan kaki sebaiknya tetap terbuka menerima paparan sinar
matahari. Anda dapat menggunakan sunblock pada bagian tubuh lain seperti
wajah. Anda bisa memilih sunblock dengan SPF antara 15 s/d 50. Untuk anak-anak cukup menggunakan sunblock dengan SPF 15.
Cara berjemur yang disampaikan ini tidak diperuntukkan bagi bayi. Sekian dan semoga informasi ini bermanfaat, share kepada teman-teman anda. Sampai
jumpa di artikel selanjutnya.
Belum ada komentar untuk "Cara Berjemur Yang Baik Untuk Merasakan Manfaat Berjemur Sinar Matahari"