Sebuah Motivasi Bila Kamu Putus Asa Dengan Diri Sendiri
Moddic - Hidup itu berjalan dinamis, tidak ada yang tahu apa yang terjadi keesokan
harinya. Hidup juga tidak seperti rumus yang memiliki cara dan hasil yang
tetap. Adakalanya kamu berada di atas, segala harapan bisa terwujud. Namun
hari berikutnya kamu berada di bawah dijatuhkan oleh kegagalan yang membuatmu
ingin menyerah.
Namun manusia punya legitimasi penuh atas dirinya sendiri. Ingin terus
berlari atau berhenti, ingin berjuang atau memupuskan harapan, manusia punya
hak untuk memilih apa yang ia ingin lakukan dalam hidupnya.
Dalam hidup ini akan banyak sekali situasi-situasi yang bisa membuatmu putus
asa. Terutama saat usaha tak berbanding lurus dengan hasil. Perasaan seperti
sulit menerimanya.
Mengingat apa yang dipertaruhkan selama ini. Ada lelah ,
air mata, ada pengorbanan yang dilakukan agar impian itu bisa terwujud. Tapi
sekali lagi hidup itu tidak seperti rumus yang cara dan hasilnya bisa
diprediksi.
Sebuah Motivasi Bila Kamu Putus Asa Dengan Diri Sendiri
Putus asa berhubungan dengan kemampuan mental terhadap situasi sulit
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, putus asa adalah kendala mental ketika
bertemu dengan situasi sulit. Misalnya:
- Kamu seorang yang baru lulus SMA tiap hari belajar dengan niat lolos
perguruan tinggi favorit namun hasilnya gagal. Akhirnya kamu menyalahkan
diri sendiri. Nah kecenderungan "Menyalahkan diri sendiri" adalah tanda
bahwa kamu putus asa
- Kamu fresh graduate punya berbagai gelar akademik, punya nilai IPK
bagus. Akhirnya kamu buka usaha tapi hasilnya usahamu bangkrut. Tadinya
semangat, kini kamu jadi hilang harapan. Nah " Hilang Harapan" ini adalah ciri kamu berputus asa.
Memang tidak bisa dipungkiri proses menerima gagal itu tidak mudah. Menerima
bahwa apa yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan itu bukan seperti
mengubah telapak tangan. Tapi kamu punya kekuatan untuk melakukannya.
Putus asa dalam konsep psikologi
Dalam ilmu psikologi sendiri, ada sebuah konsep yang menjelaskan tentang
keputusasaan namanya learned helplessness. Perasaan pasrah tidak berdaya
karena mengalami pengalaman buruk yang tidak bisa dikendalikan dan berulang
terjadinya.
Nah pengalaman buruk ini akhirnya bertanggung jawab atas perubahan pola
pikir. Karena sudah merasa tidak punya kesempatan lagi, sudah banyak
kekecewaan dan yang lainnya. Akhirnya membuat kamu berubah cara pikirnya
jadi ke arah negatif.
Fase "learned helplesness" ini membuat kamu tersugesti bahwa kamu
benar-benar tidak bisa. Padahal pandangan ini keliru.
Langkah keluar dari keputusasaan
Jika tadi sudah dijelaskan tentang penyebab putus asa, langkah selanjutnya
adalah mencari jalan keluar. Biar bagaimanapun kamu tidak bisa terus berada
di fase ini. Singkirkan pandangan negatif yang membuatmu pesimis.
Pesimis akan menjauhkanmu pada peluang-peluang lain. Kamu sudah merasa tidak
mampu dan akhirnya menutup kesempatan lain.
Ubah mindset
Keluar dari putus asa hanya bisa terjadi saat kamu berubah mindsetnya.
Merubah pandangan pesimis dengan pandangan optimis. Kegagalan yang kamu
alami bukanlah 100% kesalahanmu. Kamu tidak usah merasa paling bertanggung
jawab atas kesedihanmu. Semakin menyalahkan diri, kamu akan semakin
terbayang dengan kegagalanmu.
Sadari bahwa kegagalan itu tidak bersifat permanen. Gagal itu tidak berarti
tidak ada kesempatan lagi. Selama masih ada hari esok, selama itulah jangan
pernah menanggalkan baju perangmu. Berprinsiplah jika jatuh 99 kali harus
100 lagi, begitu seterusnya.
Kegagalan yang kamu alami juga bisa terjadi karena ekpektasi yang terlalu
tinggi. Menginginkan sesuatu yang sebenarnya bukan kebutuhan kamu.
Misalnya ingin kuliah dikampus favorit, padahal sesungguhnya yang kamu
butuhkan bukan itu. Tidak masuk kesana bukan berarti sebuah kegagalan yang
permanen. Coba lihat peluang lain, lihat kemampuan dan sesuaikan
ekpektasinya. Biar rasio keberhasilan meningkat.
Ada satu tips biar mindset itu berubah biar mikirnya lebih optimis, lebih
memandang dunia itu lebih luas. Biasakan jangan berkata "tidak" kalau belum
bisa meraih apa yang kamu inginkan bilang saja "belum". Karena kata itu bisa
jadi sugesti yang mempengaruhi alam bawah sadar.
Itulah alasannya kenapa dalam seminar-seminar motivasi, konselor menghindari
kata "tidak" dalam memasukkan sugesti pada sugestinya. Pemilihan kata itu
penting, biar cara pandang kamu itu berubah. Kalau kamu berpikir tidak bisa
maka hal ini akan Di amini sama alam bawah sadar.
Kamu juga perlu paham bahwa pengalaman yang kamu lakukan itu cuma sebagian
kecil dari aspek hidup kamu. Tidak usah berkecil hati, adanya situasi sulit
itu anggap saja sebagai pelecut mental. Buat dirimu sendiri jadi pemenang.
Toh orang-orang paling sukses di dunia seperti bill gates, Marc Zuckerberg
juga pernah mengalami masa sulit.
Sumber: YouTube.com/Satu Persen ( https://youtu.be/agodeMrjJWs )
Penulis : Habib Kurniawan
Editor : Arya WB
Dipublikasikan oleh : Arya WB
Bg, boleh copy kata kata nua?
BalasHapusSilahkan, kalau full mohon cantumkan link kami ya buat menghargai penulis kami.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus